Jumat, 23 Desember 2016

Merindumu.

Aku merindukanmu..

Seperti sang burung yang membutuhkan sang induk. Aku membutuhkanmu.

Ah, terasa menyakitkan.
Kerap kali sang ego terlalu mendominan.
Kerap kali sang ego membuat semua semakin jauh.
Semakin sulit untuk digapai.

Kala.
Aku ingin sekali mengirimi mu sebuah pesan singkat.
Sekedar menanyakan bagaimana kabarmu.

Namun, rasanya sulit.

Apa kita akan terus berdiri ditempat ini?
Kau yang jauh disana sedangkan aku yang hanya bisa berdiam diri disini?

Atau, apakah ini sudah batas untuk semua berakhir?

Begitu banyak pertanyaan bodoh.
Begitu berkecambuk pikiran menyebalkan.

Aku hanya ingin dirimu.
Seperti sedia kala.

Walau keadaan tak sama.
Bisakah kita berdamai untuk diri masing-masing?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar