Jumat, 23 Desember 2016

Luka..

Luka itu..
Ku pikir aku sudah menjadi sahabatnya.
Sahabat seorang luka?
Bodoh.

Aku menyukai saat sendiriku.
Saat dimana semua menjadi satu.
Menyebalkan, namun aku menikmatinya.. seakan tiada hari esok.

Aku terlalu terbelenggu.

Aku menatap nanar pantunlan diriku.
Begitu mengenaskan.

Malam.. Sunyi.. dan sendiri.
Entah mengapa sebuah lubang hitam yang betah ku tinggali.

Terlintas sebuah pertanyaan yang selalu ingin ku ketahui jawabannya.

"Tuhan, kapan ini berakhir?"

Gadis ini terlalu rapuh untuk sekedar membangun kembali semua yang hancur.
Atau, gadis ini hanya tak tau bagaimana membangun?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar