Malam ini, tuan..
Biarlah rindu terbang bebas hingga ia lelah.
Biarlah malam, menjadi saksi ketika rindu melepaskan kerinduannya.
Lalu, biarkan rembulan malam menemani ketika sebulir air mata jatuh hingga membengkakan sepasang mata.
Biarkanlah rindu menyatu dengan retaknya hatimu dan basahnya lukamu.
Diamkan saja bila kau lelah, hingga ia membuat lubang hitam yang akan kau diami namun sulit untuk kau lepaskan.
Apakah rindu itu begitu memilukan, tuan?
Jawab, dan tataplah mataku.
Bisakah kau merasakan rindu yang aku rasakan dahulu? Atau kau membuangnya seakan rinduku seogok sampah yang tak penting?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar