Minggu, 29 November 2015

Sebuah rasa yang engan terusir


Ketika ku coba menyusun apa arti kata luka.
Menguraikan berbagai kata yang terdapat kesedihan di dalamnya.
Membuat sebuah bukit yang seakan menyajikan keindahan namun berkabut.



Aku mencoba seakan menjadi bodoh.
Menyerahkan hati dan harapanku pada sebuah rasa yang nanti akan menyakitkan.
Jangan tanya, mengapa aku memberikannya. Karena cinta tak bisa terjabar dengan begitu saja.



Perlahan, biarkan waktu berhenti sejenak.
Membuatku merasakan apa arti luka.
Membuatku menikmati penyakit yang perlahan membunuh jiwa.
Membuatku tau akan hal lain selain kebahagiaan.



Aku mencintainya.

Mencintai mereka yang mengubah sebuah ruang hampa menjadi ruang menggema.
Namun ketahuilah, sebuah ruang tidak akan selalu menggema dengan indah.
Sebuah bising siap kapan saja menyapa.
Sebuah bising siap kapan saja mengacau.



Pertanda,

Aku yang terluka namun engan tuk pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar